PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM
(Laporan Praktikum Mikrobiologi
Pertanian)
Oleh :
M. Yudhi Guntara Eka Putra
1214121116
LABORATORIUM HAMA DAN PENYAKIT
TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
2013
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada
saat sekarang ini ,dengan berkembangnnya ilmu pengetahuan, maka semakin tinggi
pula rasa ingin tahu seseorang terhadap apa yang terdapat di alam sampai pada
mikrooorganisme yang tak dapat di lihat dengan mata telanjang/berukuran kecil.
Dari hal inilah muncul ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang mikroorganisme
tersebut yang disebut dengan mikrobiologi. Para peniliti mulai mencari tahu akan apa yang terkandunng pada mikroorganisme tersebut.
Dalam bidang penelitian mikroorganisme ini, tentunya menggunakan teknik atau
cara- cara khusus untuk mempelajarinya serta untuk bekerja pada skala
laboratorium untuk meneliti mikroorganisme ini baik sifat dan karakteristiknya,
tentu diperlukan pula pengenalan akan alat-alat laboratorium mikrobiologi serta
teknik / cara penggunaan alat-alat yang berhubungan dengan penelitian tersebut.
Hal ini dilakukan untuk memuddahkan berlangsungkan suatu penelitian.
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi juga harus dalam
keadaan steril atau bebas dari kuman serta bakteri, virus dan jamur. Dan untuk
mensterilkannya diperlukan pula pengetahuan tentang cara- cara / teknik
sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat- alat yang digunakan pada
laboratorium mikrobiologi memiliki teknik sterilisasi yang berbeda .
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dilakukanlah percobaan ini untuk
mengetahui teknik pengenalan, penyiapan dan penggunaan serta fungsi dan prinsip
kerja setiap alat laboratorium mikrobiologi. Selain itu pula untuk mengetahui
teknik sterilisasi dari alat-alat tersebut
1.2
Tujuan
Adapun tujuan dari
percobaan ini adalah :
1.
Mengenal berbagai jenis alat standar dalam laboratorium
2.
Memahami nama, fungsi, dan prinsip kerja dari tiap alat
II.
METODELOGI PERCOBAAN
2.1.
Alat dan Bahan
Adapun
alat-alat yang digunakan pada praktikum pengenalan alat-alat laboratorium ini
adalah cawan petri, tabung reaksi, labu erlenmayer, gelas beaker, gelas ukur,
gelas drigalsky, Haemocytometer, kaca preparat, spatula, bunsen, mortar,
spectrophotometer, colony counter, auto clave, laminar air flow, timbangan
elektrik, magnetik stirrer, rotamixer, mikroskop majemuk, mikroskop stereo,
mikropipet, scapel, pinset, jarum ent, jarum ose, rubber bulb.
2.2.
Prosedur Percobaan
Adapun Prosedur Percobaan praktikum ini adalah sebagai
berikut :
1. Alat tulis dan jas laboratorium disiapkan oleh
masing-masing praktikan.
2. Ruang laboratorium dimasuki dengan tertib.
3. Penjelasan dari asisten dosen didengarkan dan ditulis.
4.
Alat-Alat laboratorium digambar kedalam kertas A4 yang telah disiapkan.
5. Alat-alat laboratorium yang lain didokumentasikan dengan menggunakan kamera.
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.
Hasil
No
|
Gambar
|
Keterangan
|
1
|
Cawan petri
|
wadah yang menyerupai mangkuk
dengan dasar rata. Cawan ini
digunakan sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media.
|
2
|
Tabung Reaksi
|
Tabung reaksi adalah gelas tahan
panas yang berfungsi untuk melakukan suatu reaksi kimia dan wadah penyimpanan
medium atau larutan yang akan disterilkan.
|
3
|
Labu Erlenmeyer
|
Labu erlenmeyer berfungsi untuk
menampung larutan, bahan atau cairan yang akan digunakan dalam suatu
pengkulturan.
|
4
|
Gelas Beaker
|
Gelas beaker adalah sebuah wadah penampung yang digunakan untuk
mencampur, mengaduk dan memanaskan suatu larutan.
|
5
|
Gelas Ukur
|
Gelas ukur berfungsi mengukur
larutan, cairan atau tepung pada berbagai ukuran volume
|
6
|
Gelas Drigalsky
|
Gelas drigalski digunakan untuk
meratakan suspensi mikrobia dalam media agar padat.
|
7
|
Haemocytometer
|
Haemocytometer adalah perangkat
yang awalnya dirancang untuk perhitungan sel darah. Sekarang juga digunakan
untuk menghitung jenis sel.
|
8
|
Kaca Preparat
|
Kaca preparat yaitu suatau alat
yang terbuat dari kaca yang fungsinya untuk meletakkan suatu objek benda yang
akan diteliti.
|
9
|
Spatula
|
Spatula yaitu sebuah alat yaang
berbentuk seperti sendok panjang dengan ujung atasnya datar yang digunakan
untuk mengambil obyek.
|
10
|
Bunsen
|
Bunsen yaitu Prinsip kerja alat ini yaitu
dengan membakar bagian atas atau sumbu dari bunsen.
|
11
|
Mortar
|
Mortar adalah
adukan yang terdiri dari agregat halus (pasir), bahkan preparat (tanah liat,
kapur, semen potland) dan air. Fungsinya untuk menghaluskan atau menggerus
zat.
|
12
|
Spectrophotometer
|
Sepktofotometer Prinsip kerja alat ini adalah membiaskan cahaya
kedalam kupet yang berisi sampel (zat), sebagian sinar akan ada yang
diteruskan dan sebagian lagi akan diserap.
|
13
|
Colony Counter
|
Colony counter berguna untuk
mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawan karena adanya kaca pembesar.
|
14
|
Autoclave
|
Autoclav adalah
alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam
mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.
|
15
|
Laminar air
flow
|
Laminar air
flow adalah Kelengkapan dasar laboratorium, yang fungsinya untuk bekerja
secara aseptis (steril)
|
16
|
Timbangan
elektrik
|
Timbangan
Elektrik yaitu produk baru canggih, sangat akurat dan memiliki banyak fungsi.
|
17
|
Magnetik
Stirrer
|
Magnetik
stirrer yaitu alat untuk homogenisasidan pengadukan cairan kimia.
|
18
|
Rotamixer
|
Rotamixer yaitu alat untuk menghomogenkan suatu larutan.
|
19
|
Mikroskop
Majemuk
|
Mikroskop majemuk berfungsi untuk membantu kita melihat benda-benda yang
sangat kecil, sehingga dapat terlihat oleh kita.
|
20
|
Mikroskop
Stereo
|
Mikroskop stereo fungsinya sama seperti mikroskop majemuk yaitu untuk
melihat benda-benda krenik atau benda-benda yang tidak bisa dilihat dengan
mata, namun benda-benda nya tidak terlalu kecil dibandingkan dengan mikroskop
majemuk.
|
21
|
Mikropipet
|
Mikropipet adalah alat untuk
memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil
|
22
|
Scapel
|
Scalpel ini merupakan gagang atau tangkai pisau yang fungsi alat ini
yaitu untuk pisau pembedah suatu benda.
|
23
|
Pinset
|
Pinset adalah
alat non keramik dan gelas yang digunakan untuk mengambil atau menarik
beberapa sampel. Fungsi pinset ini yaitu untuk menjepit benda kecil atau pun
yang sangat lembek.
|
24
|
Jarum ent
|
. Jarum ent ini berbahan
logam, kawat nichrom atau platinum yang fungsinya untuk mengambil biakan
mikroba
|
25
|
Jarum Ose
|
Jarum Ose adalah
batang kaca yang ujungnya terdapat kawat panjang, ada yang berbentuk lurus
dan adapula yang bulat. Berfungsi untuk memindahkan atau mengambil koloni
suatu mikrobia ke media yang akan digunakan kembali
|
26
|
Rubber Bulb
|
Rubber Bulb yaitu alat yang
digunakan untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur.
|
3.2.
Pembahasan
Dalam
praktikum ini yaitu pengenalan alat-alat laboratorium hal yang perlu
diperhatikan adalah bagaimana kita dapat mengenal dan mengetahui fungsi dari
alat-alat laboratorium. Dalam praktikum mikrobiologi banyak sekali kita
menggunakan alat-alat laboratorium baik alat-alat gelas maupun peralatan
mekanik dan optik. Alat-alat gelas yang digunakan, terutama cawanpetri, tabung
reaksi, gelas obyek, gelas penutup, gelas piala, gelas Erlenmeyer, dan
lain-lain. Kebersihan alat-alat gelas tersebut sangat menentukan keberhasilan
kegiatan yang kita lakukan, baik untuk menghindari kontaminasi maupun untuk
kejelasan dan ketetapan pengamatan. Dalam hal ini kebersihan dapat diartikan
sebagai jernih, kering, serta bebas dari debu dan lemak.
Pembersihan
alat gelas dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan praktek, sesuai dengan
keadaan, apakah sudah bersih atau belum. Alat-alat gelas yang digunakan harus
selalu dikembalikan dalam keadaan bersih. Untuk memudahkan pembersihan, alat
gelas sebaiknya dikelompokkan menurut jenis dan ukurannya. Sebelum
dibersihkan,alat gelas juga harus dibersihkan dulu dari segala bentuk kotoran,
seperti : medium kultur (media biakan), selotip, marker, dan lain-lain. Marker
permanen dapat dihilangkan dengan menyapukan kapas yang telah dibasahi aseton
pada bagian yang dibersihkan.
Selain
alat-alat yang terbuat dari gelas seperti yang telah disebutkan diatats, dalam
pekerjaan mikrobiologi membutuhkan banyak sekali peralatan mekanik dan
paralatan optic yang tidak kalah penting dari peralatan gelas. Peralatan
mekanik ini misalnya: otoklaf, sentrifuge, penghitung koloni, incubator, oven,
timbangan analitik, kotak isolasi, dan mikroskop.
Dari hasil
pengamatan alat-alat tersebut memiliki fungsi dan penggunaan yang berbeda,
meskipun ada juga fungsi dan
penggunaannya hampir sama. Alat-alat
ini juga terdiri dari sterilisasi, yaitu alat yang digunakan untuk sterilisasi.
Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan alat-alat maupun bahan-bahan dari
semua kehidupan. Alat isolasi adalah alat yang digunakan untuk mengisolasi
mikroorganisme dan alat inokulasi mikroba.
Pentingnya
dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara
penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur
pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin. Hal ini penting supaya
saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula. Data-data yang
tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang. Selain itu, bahan dan
peralatan yang digunakan dalam penelitian harus dalam kondisi steril. Untuk
mencapainya, maka diperlukan teknik sterilisasi. Sterilisasi ialah
proses-proses untuk menjadikan peralatan dan bahan-bahan bebas dari semua
bentuk kehidupan. Tujuan utamanya adalah supaya sebelum pengkulturan dapat
mematikan mikroorganisme yang tidak diinginkan dan tidak turut tumbuh dalam
kultur murni (suatu kultur mikroorganisme yang tersusun dari
sel-sel sejenis). Teknik Sterilisasi dibedakan menjadi empat kelompok,
antara lain : Sterilisasi fisik dengan panas, sterilisasi mekanik dengan
filter, sterilisasi kimia, dan sterilisasi radiasi.
Dalam praktek kali ini pula kita dituntut untuk mengetahui apa-apa saja
alat lab, baik dari bentuknya, fungsinya dan juga prinsip kerjanya. Berdasarkan
bentuknya alat-alat laboratorium ini dibedakan menjadi 3, yaitu : alat gelas
dan keramik, alat-alat non keramik dan gelas, dan alat-alat elektrik.
1.
Alat-alat
keramik dan gelas mencakup yaitu
Cawan petri
yaitu wadah yang menyerupai mangkuk dengan dasar rata. Cawan ini digunakan
sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media. Cara penggunaannya yaitu, medium diletakkan di dalam cawan petri
kemudian ditutup dengan menggunakan penutup cawan.
Tabung
reaksi adalah gelas tahan panas yang berfungsi untuk melakukan suatu reaksi
kimia dan wadah penyimpanan medium atau larutan yang akan disterilkan. Prinsip
kerjanya yaitu sebagai wadah penyimpanan medium dengan volume tidak diketahui
karena tidak dilengkapi dengan skala
Labu
erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang akan
digunakan dalam suatu pengkulturan, labu Erlenmeyer juga dapat digunakan untuk
meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades,
serta mengkultivasi mikroba dalam kultur cair.
Gelas
beaker adalah sebuah wadah penampung yang digunakan untuk mencampur, mengaduk
dan memanaskan suatu larutan.
Gelas ukur
berfungsi mengukur larutan, cairan atau tepung pada berbagai ukuran volume.
Gelas ukur ini terbuat dari kaca dan cara penggunaannya dengan melihat volume
yang tertera pada gelas ukur tersebut.
Gelas
drigalski digunakan untuk meratakan suspensi mikrobia dalam media agar padat.
Haemocytometer
adalah perangkat yang awalnya dirancang untuk perhitungan sel darah. Sekarang
juga digunakan untuk menghitung jenis sel.
Kaca
preparat yaitu suatau alat yang terbuat dari kaca yang fungsinya untuk
meletakkan suatu objek benda yang akan diteliti.
Spatula
yaitu sebuah alat yaang berbentuk seperti sendok panjang dengan ujung atasnya
datar yang digunakan untuk mengambil obyek.
Bunsen yaitu Prinsip kerja alat ini yaitu
dengan membakar bagian atas atau sumbu dari bunsen. Alat ini berfungsi untuk
menciptakan kondisi yang steril adalah pembakar bunsen dan juga mempunyai fungsi lain, yakni mengamankan praktikan pada saat melakukan
penanaman medium.
Mortar
adalah adukan yang terdiri dari agregat halus (pasir), bahkan preparat (tanah
liat, kapur, semen potland) dan air. Fungsinya untuk menghaluskan atau
menggerus zat.
2.
Alat-Alat
Elektrik
Adapun alat-alat elektrik yang digunakan dalam praktek mikrobiologi ini
adalah
Sepktofotometer Prinsip
kerja alat ini adalah membiaskan cahaya kedalam kupet yang berisi sampel (zat),
sebagian sinar akan ada yang diteruskan dan sebagian lagi akan diserap. Saat
pemasangan kupet ke dalam sepektometri tidak boleh menggunakan tangan, karena
minyak yang terdapat pada tangan akan menempel pada kupet dan mempengaruhi
hasil akhirnya.Alat ini berfungsi untuk mengukur jumlah pertumbuhan bakteri.
Colony
counter berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah
diinkubasi di dalam cawan karena adanya
kaca pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala atau kuadran
yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah
koloni pada cawan Petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di
reset.
Autoclav adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat
dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas
bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan
dengan suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda
adalah 15 pon tiap inchi (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi
yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121oC.
Laminar air flow adalah Kelengkapan dasar laboratorium, yang fungsinya
untuk bekerja secara aseptis (steril) karena mempunyai pola pengaturan dan
penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasi sinar dan aplikasi
sinar UVI beberapa jam sebelum digunakan.
Timbangan Elektrik yaitu produk baru canggih, sangat akurat dan memiliki
banyak fungsi. Salah satu fungsi dari timbangan elektrik ini adalah untuk
mengukur atau menimbang serta menghitung suatu muatan.
Magnetik stirrer yaitu alat untuk homogenisasidan pengadukan cairan kimia.
Atau sebagai alat pengaduk dengan menggunakan kekuatan magnet yang berputar, tanpa
adanya sumbu putar pada blender.
Rotamixer yaitu alat untuk menghomogenkan suatu larutan.
Mikroskop
fungsinya untuk mengamati mikroba-mikroba beserta aktivitas-aktivitas yang
dilakukannya dalam setiap siklus hidupnya. Alat ini terdiri dari beberapa lensa
dan alat ini sangat bermanfaat atau dibutuhkan dalam melihat mikroba yang
sangat kecil yang tidak dapat dilihat oleh mata secara telanjang. Mikroskop dibagi menjadi dua yaitu mikroskop
cahaya dan mikroskop elektron. Pada percobaan ini digunakan mikroskop cahaya yaitu merupakan mikroskop yang mempunyai bagian – bagian
yang terdiri dari alat-alat yang bersifat optik, berguna untuk mengamati
benda-benda atau preparat yang transparan.
Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa ialah mikroskop ultraviolet,
karena cahaya ultraviolet tak dapat dilihat oleh mata manusia maka bayangan
benda harus direkam pada piringan peka cahaya. Mikroskop ini menggunakan lensa
kuarsa. Mikroskop cahaya mempunyai keuntungan yaitu hemat terhadap penggunaan
listrik. Bagian–bagian mikroskop yaitu:
1.
Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang bersifat maya dan
tegak. Lensa objektif berfungsi untuk mengatur pembesaran ukuran untuk kekuatan
4x, 10x, 40x dan 100x.
2.
Kondensor berfungsi untuk mengatur bayangan yang akan diamati atau untuk
menaikkan dan menurunkan kondensor.
3.
Reflektor berfungsi untuk menerima cahaya yang masuk atau dapat memperjelas
cahaya yang akan datang.
4.
Tubuh mikroskop berfungsi untuk tempat terjadinya proses bayangan antara
lensa objektif dengan lensa okuler.
5.
Makrofokus berfungsi untuk mengatur jarak okuler objektif sehingga tepat
fokusnya secara kasar dan jelas.
6.
Mikrofokus berfungsi untuk mengatur jarak okuler sehingga tepat fokusnya
secara tajam.
7.
Revolver berfungsi sebagai tempat lensa objektif.
8.
Meja objek berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan diamati.
9.
Penjepit berfungsi untuk memperkokoh kedudukan preparat agar tidak goyang.
10. Pengatur kondensor berfungsi sebagai pengatur letak lensa kondensor
terhadap preparat.
11. Pemegang (lengan) berfungsi untuk memegang mikroskop.
12. Diafragma berfungsi mengatur cahaya yang masuk dalam mikroskop.
13. Kaki atau dasar berfungsi untuk memperkokoh kedudukan mikroskop.
3.
Alat-Alat Non
Keramik dan Gelas
Adapun alat-alat non keramik dan gelas adalah
sebagai berikut
Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang
bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan kapasitas
dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable
volume pipette) antara 1µl sampai 20 µl, atau mikropipet yang tidak bisa
diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette)
misalnya mikropipet 5 µl. dalam penggunaannya, mukropipet memerlukan tip
Scapel yaitu termasuk alat alat bedah yang biasa
digunakan dalam operasi. Scalpel ini merupakan gagang atau tangkai pisau yang fungsi
alat ini yaitu untuk pisau pembedah suatu benda.
Pinset adalah alat non keramik dan gelas yang
digunakan untuk mengambil atau menarik beberapa sampel. Fungsi pinset ini yaitu
untuk menjepit benda kecil atau pun yang sangat lembek.
Jarum ent ini berbahan logam, kawat nichrom atau
platinum yang fungsinya untuk mengambil biakan mikroba.
Jarum
Ose adalah batang kaca yang ujungnya terdapat kawat panjang, ada yang
berbentuk lurus dan adapula yang bulat. Berfungsi untuk memindahkan atau
mengambil koloni suatu mikrobia ke media yang akan digunakan kembali. Prinsip
kerjanya yaitu ose disentuhkan pada bagian mikrobia kemudian menggosokkan pada
kaca preparat untuk diamati.
Rubber
Bulb yaitu alat yang digunakan untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal
pipet ukur.
Dari
praktikum yang telah kami lakukan, diperoleh hasil bahwa syarat utama bekerja
di bidang mikrobiologi adalah sterilitas, baik sterilitas diri maupun alat-alat
yang akan digunakan. Sebelum dan sesudah praktikum dilakukan, kita menggunakan
alkohol untuk mensterilkan tangan dan meja kerja. Sedangkan untuk alat-alat
yang akan digunakan, cara mensterilkannya tergantung dari bahan dan jenis
alat tersebut. Hal ini dikarenakan alat-alat tersebut mempunyai karakter dan
perlakuan yang berbeda, serta mempunyai fungsi yang spesifik tergantung jenis
alatnya. Alat yang terdapat di ruangan laboratorium seperti spektrofotometer,
autoklaf, laminar air flow, neraca analitik, coloni counter, shaker,
spektrofotometer, waterbath, oven, sentrifuge, dan destilasi air.
Ketika kita
bekerja dalam pengkulturan, misalnya mengambil atau memindahkan mikroba,
menuangkan media, kita harus melakukannya di dekat api bunsen. Hal ini
bertujuan agar area sekitar kita bekerja bebas dari mikroba. Alat-alat penting lainnya
adalah oven. Dalam menggunakan oven ini kita jangan sekali-kali memasukkan
tangan ke dalamnya. Hal ini dikarenakan oven memiliki suhu di atas 200ºC.
Sedangkan untuk autoklaf, hal yang perlu diperhatikan adalah ketika alarm tanda
selesai sudah berbunyi, jangan langsung membukanya. Akan tetapi tunggu hingga
jarum tekanan menunjukkan angka 0. Dalam menggunakan sentrifuge, keseimbangan
tabung reaksi harus diperhatikan, karena akan mempengaruhi kinerja sentrifuge.
Apabila berat larutan dalam tabung reaksi tidak seimbang, maka sentrifuge tidak
dapat bekerja secara maksimal. Selain alat diatas, ada satu alat lagi yang
biasa dipakai, yaitu laminar air flow. Karena alat ini menggunakan teknik
radiasi, maka pada saat penggunaannya kita harus berhati-hati. Kita jangan
terlalu dekat ketika sinar UV dinyalakan karena seperti yang kita ketahui bahwa
sinar UV sangat berbahaya jika terkena tubuh kita secara langsung.
Terakhir,
dalam melakukan sutau pekerjaan yang berhubungan dengan mirobilogi kiat
dituntut untuk bisa mengerjakannya sendiri. Hal ini bertujuan selain untuk
melatih skill kita dalam bidang mikrobiologi, tetapi juga untuk menghindari
banyaknya kontaminan yang masuk ke dalam biakan.
IV.
KESIMPULAN
4.1
Kesimpulan
Dari hasil
praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1.
Alat-alat mikrobiologi memiliki nama, fungsi dan cara penggunaan yang
berbeda-beda.
2.
Alat-alat mikrobiologi pada umumnya terbuat dari kaca, karena kaca tidak
dapat bereaksi dengan zat kimia dan tahan terhadapa panas
3.
Sterilisasi alat gelas dengan menggunakan oven,sedangkan alat non gelas
dengan menggunakan autoklaf
4. Alat-alat mikrobiologi dibagi
menjadi 3 kelompok, yaitu alat gelas dan keramik, alat elektrik dan alat-alat
non gelas dan keramik.
5. Alat-alat laboratorium
sangatlah beragam bentuknya dan juga fungsinya, oleh karena itu praktikan
dituntut untuk mengenal dan mengetahui semua alat yang akan ia gunakan.
6. Terdapat
beberapa alat yang memiliki kesamaan fungsi, tapi memiliki perbedaan dalam halfisiologinya.
7.
Mengetahui nama, fungsi, dan cara kerja alat-alat tersebut dapat mengurangi
kesalahan dalam melakukan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Entjang
Indan, dr. Mikrobiologi dan Parasitologi. PT. Citra Aditya Bakti;
Bandung. 2003.
Hafsah. Mikrobiologi
Umum. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar; Makassar. 2009.
M. Natsir
Djide, Mikrobiologi Farmasi Dasar. Universitas Hasanuddin; Makassar.
2006.
LAMPIRAN